Rabu, 27 Maret 2013

Perempuan Bertanya tentang Kecantikan

Pada Ramadhan terdahulu, status yang saya tulis di sebuah komunitas tentang "Inner Beauty." Status ini membuat seorang akhwat berkomentar dan bertanya-tanya.

Komentar pertama datang:
Bang Ade wanita cntik gimana sich, aku bca status bang Ade, y inerbiuty itu gmnana ?

Gadis asal Bengkulu itu minta ketegasan tentang hakikat cantik sejati terkait dengan inner beauty. Pertanyaan kritis tersebut membuat saya tergugah, dan terkirimlah balasannya.


yg tpntng bkn wjh, tpi apa yg tpncr dr wjh. Bkn hny cntk rpanya, lbh pntng cntk hngg k htiny. Wnta cmrlng krn kkuatn jwa, bkna ngndln tbhny. Psona hti sllu abadi, dy trk bodi lks thbsi.
 
Ketulusan yang terpancar dari wajah lebih indah daripada raut asli seseorang. Sebenarnya tidak cukup dengan kecantikan rupa, lebih utama cantik sampai ke hatinya. Kekuatan jiwalah yang akan memancarkan kecemerlangan seorang wanita. Sebab pesona hati selalu abadi, berbeda dengan daya tarik jasmani yang lekas terkikis.

Jawaban filosofis diatas belum memuaskan, malahan kecemasan dan kekhawatiran datang melandanya. Bukankah kriteria yang terlampau abstrak akan merepotkan diri sendiri saat mencari di alam nyata. Salah-salah idealisme berlebihan justru membahayakan masa depan.

Sehingga menyusul gugatan berupa komentar esok hari pukul 15:18 WIB,

Bagamana seorang laki2 menilai bahwa perempuan itu cntik luar dalm, bukannya yg bisa d lihat tmpilan luarnya aja ? Kl perempuan sama perempuan ok tpi kl lki2 ?


Sesama kaum Hawa bisa memahami karakter asli, didukung oleh kesempatan pergaulan yang lebih lapang. Tetapi bagaimana seorang pria bisa paham jati diri lawan jenisnya. Sementara ruang interaksi mereka amat terbatas. Laki-laki hanya bisa melihat kulit luar dari seorang gadis. Pada kondisi begini, semakin rumit untuk mengetahui cantik yang inner.

Dia khawatir rumus di atas hanya membuat orang terkecoh, ibarat membeli kucing dalam karung yang terdengar cuma mengeong. Padahal belum tentu isinya kucing. Di luar lembut, tapi aslinya keras. Kelihatannya penuh kasih sayang, padahal kasarnya minta ampun.


Kerumitan tersebut tentu bisa dimaklumi, bukan perkara gampang mengenal isi dalam seseorang. Namun perlu ditegaskan pula bahwa tidak akan pernah diketahui siapa sebenarnya seseorang, meski sudah sahabat dekat sekalipun. Masing-masing orang orang mempunyai misteri sendiri.

Bahkan, mana ada pria yang benar-benar paham wanita. Walau telah membina rumah tangga bertahun-tahun, suami istri terus berproses untuk saling mengenali. Sebab itu saya mengirimkan suatu rumus yang indah lewat komentar balasan dari saya.

Rmsny mdh kok: wnt bnl mbuat lk2 mbyngkn rnjng. Wnta yg cntk luar dlm ktka mlhtny org lngsng teringt pd Allah. yg bs spt itu hny pria yg htny dtrngi chya ilahi.

Wanita yang binal hanya membuat pria membayangkan ranjang saat melihat tubuhnya. Berbeda dengan perempuan yang cantik luar dalam, orang akan langsung teringat Tuhan setiap kali terkesima memandang cahaya takwa pada wajahnya. Rumusnya barangkali terkesan rumit, tapi bisa dibuktikan.
"YA tuhan kami, sempurnakanlah cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. At-Tahrim ayat 8)


Sayangnya bukan sembarang pria yang bisa merasakan getaran Ilahi dari tampilan seorang muslimah. Hanya mereka yang mendapatkan cahaya Tuhan serta akrab dengan Allah. Dan, sesungguhnya cahaya Allah tidak akan di peroleh penggemar maksiat. Begitu ungkapan petuah ruhaniah Ibn Ata'illah di bukunya yang berjudul 264 Petuah Ruhaniah Ibn Ata'illah.

Pilihlah karena kecantikan agamanya, niscaya kamu akan beruntung ! Begitulah anjuran Rasulullah saw dalam mencari calon istri atau suami, dengan empat kriteria utama yaitu pilihlah kecantikannya, hartanya, keturunannya, agamanya, tapi pilihlah yang baik agama, niscaya kamu beruntung. Inner beauty adalah keindahan batin yang hanya terlihat oleh mata batin. Ketajaman mata batin pengasahnya cahaya ilahi.
 
Percayalah dengan kata hati ! Sesungguhnya kebeningan hati anda sanggup menilai siapa orang itu sebenarnya. Hanya saja perlu pengasahan serius terhadap mata batin serta keteguhan jujur pada nurani.

Ungkapan Imam Ali, "Hati-hati dengan firasat batin orang mukmin, sesungguhnya ia melihat dengan cahaya Allah."

pada sisi lain, kecantikan tidak selalu menghasilkn keberuntungan. Pada banyak kasus malahan kelebihan itu menciptakan malapetaka. Sejarah mencatat betapa wanita cantik seringkali menjadi korban.




Beberapa peradaban memposisikan perempuan cantik sebagai tumbal. Seperti masyarakat Mesir kuno yang melempar hidup-hidup gadis rupawan sebagai korban untuk Dewa Sungai Nil. Sebuah kepercayaan menjadikan dara jelita sebagai sesajian, dilempar ke kawah gunung atau disemblik.

Jika meletus peperangan maka perempuan cantik dijadikan budak nafsu. Mulusnya perundingan atau transaksi bisnis memakai wanita cantik sebagai umpan pelicin. Zaman sekarang, kesuksesan suatu produk tergantung pada iklan yang memamerkan tubuh wanita seksi. Satu lagi, (maaf) wanita tuna susila tentu saja yang cantik, kalau tampang pas-pasan apalagi jelek dagangan mereka tak akan diminati.

Tidak mengherankan bila sejumlah penulis wanita membuat karya sastra yang menggambarkan perihal kebencian kaum Hawa dengan tubuhnya. Keindahan fisik membuat mereka kehilangan hak dihormati sebagai manusia. Kelebihan jasmaniah memposisikan wanita sebagai pelampiasan syahwat belaka.

Lebih dari itu ada wanita yang membenci tubuhnya sendiri. Dia menyesali pemberiaan Tuhan kepadanya. Jasad yang menyebabkan banyak pria memandang dengan sinar mata liar. Keindahan jasmani yang memaksanya menjadi sahaya nafsu. Kecantikan fisik malah menjadi sumber kelemahan fatal. Sementara kecantikan pribadi mengangkat pada derjat yang mulia.

Satu hal yang menakjubkan bahwa dalam Al-Qur'an tidak ada penggambaran wanita secara fisik. Tidak satupun ayat yang melukiskan keindahan jasmaniah dari perempuan. Singkatnya, perempuan cantik tidak menjadi tokoh dalam Al-Qur'an.

Jika menggambarkan hubungan jasmaniah laki-laki dengan perempuan, Al-Qur'an menggunakan kalimat yang halus. Seperti, "bersentuh dengan perempuan" (QS. An-Nisa:43), "bercampur dengan perempuan kamu" (QS. Al-Baqarah:187), atau "datangilah ladang kamu sekehendakmu" (QS. Al-Baqarah:223). Bandingkan dengan kitab suci agama lain yang secara vulgar langsung melukiskan liku-liku tubuh kaum Hawa.

Al-Qur'an mengabadikan pesona kepribadian perempuan. Misalnya, Maryam sang prempuan suci yang mengisi waktu dengan pengabdian pada Allah. Akhirnya memikul amanah melahirkan dan mengasuh kekasih Tuhan, Nabi Isa. Dan, masih banyak tokoh wanita yang diabadikan keindahan hati mereka.

Menurut al-Ghazali, keindahan ada dua macam; pertama, keindahan lahiriah yang terbaca oleh alat-alat indrawi, contoh mudahnya kecantikan wajah seorang perempuan. Kedua, keindahan batiniah yang tidak dapat dipersepsi indrawi melainkan dengan hati. Keindahan seperti ini tidak mampu ditangkap oleh anak-anak dan binatang.

Bila selera seseorang sudah mencapai keindahan batiniah, maka perkara lahiriah seumpama kecantikan menjadi kecil baginya. Manusia yang baik terus meningkatkan kualitas mata batin dari melihat yang serba fisik menuju keindahan jiwa. Jika tidak demikian, berarti kemampuannya baru berkisar kanak-kanak, untuk tidak disebut setara hewan.

Apa itu cantik, untuk apa cantik, mengapa harus cantik, dan bagaimana cantik ? Pertanyaan seputar kecantikan memang tak pernah habis-habisnya. Sebagaimana terus berjubelnya antrian kaum Hawa yang ingin merebut label bergengsi tersebut.

Karenanya mengupas aspek kecantikan, hal sensitif yang sangat menggoda telinga perempuan. Sebab tampil menarik melambungkan rasa percaya diri dan hidup terasa berwarna. Acap kali perempuan bertanya-tanya pada diri sendiri secantik apakah diriku ? Cantik memang mahak, apalagi jika terkait dengan keindahan batin. Lebih mahal lagi !

Filosof ternama Socrates menyebutkan, tidak semua bunga yang cantik harum baunya, bahkan banyak bunga yang jelek tapi wangi aromanya. Tapi sebaik-baik bunga adalah bunga yang cantik lagi harum baunya.

Semoga keberuntungan itu berpihak pada anda untuk menjadi perempuan yang cantik rupanya, lebih cantik lagi akhlaknya. Maka kebahagiaan dunia akhirat telah berada dalam dekapan.

Tidak ada komentar: