Kamis, 28 Maret 2013

Kerinduan Pada-Mu


Oleh: Ade Kurnia Mustafa



Kuakui...
Selama ini dimensi keindahan
Telah kuwakilkan kepada bunga,
Ektase kedamaian
Kuserahkan putih untuk gambaran,
Kini tak lagi memuaskan...

Tapi cinta kepada-Mu
Menyimpan kedamaian yang pernah tercipta,
Kerinduan hati dan jiwa pada-Mu
Kutata rapi sebagai keindahan yang tertinggi

Pada puncak mahabatullah

Kepada Kekasih Yang Menghilang


Oleh: Ade Kurnia Mustafa



Begini...,
Ku ingin mendengar desah mu
Sekali sehari
Agar ku tau
Kau masih di bumi...

Meski mungkin jauh...
Hanya desah
Dan aku tak resah...

Telpon aku yaaaa....


Kelak Datang Saat Itu


Oleh: Ade Kurnia Mustafa

Sejak adzan shubuh mengalun menyentak
hingga lonceng kapel berdengung teriak
jam pada dinding tak henti berdetak
pagi datang angkat kepala aku tegak 

Kudapati tertidur dirimu lelap
dalam mimpi yang kini tak senyap
karena malam tak lagi gelap
disampingku kau terpejam lelap

Lalu aku bilang...
sudah pagi sayang
mari bangun dan sembahyang
kitakan melangkah menyusur siang

Indah matamu mengerjap merekah
hadirkan senyum pada bibir merah
kau bilang dalam desah
hidup pada kita hanya indah

Ku tau...
saat itu pasti datang
entah kapan

kelak... atau besok

Kau


Oleh: Ade Kurnia Mustafa

Mereka mungkin bilang kau lucu
Atas sikap mu yang lugu
Pernahkah mereka tau
Atau mau tau

Bagiku kaulah sinar
Bahkan malam tetap menawan
Meski bintang dan bulan
Bercanda di balik awan

Bagiku kaulah lagu
Bahkan kuil nan sepi tetap semarak
Meski dawai gitar tak terpetik

Dan biola penuh jentik

Bunga Cinta Kepada-Nya


Bukalah kelopak cinta ini dengan asma-Nya
Melirik sari bunga maha cinta
Sebarkan semerbak wewangian kasih
Teruntuk Sang Khaliqul Alam
Meronakan warna indah kerinduanku
Kepada-Mu, duhai Allah...
 
Rangkaian do’a terjalin
Antara susunan sepuluh jari
Bersimpuh tunduk jiwa dan raga yang lemah
Terimalah bunga cinta bening
Dari sekeping hatiku ini
Persembahan ke haribaan pangkuan-Mu
Maha Indah bagi segenap alam
Cinta yang abadi dan hakiki...

IronI Cinta

Salam Sahabat,
Tapi sebelumnya saya minta maaf, jika semua pembaca di panggil sahabat. Sejujurnya itu semua hanya untuk membuat kita dan pembaca merasa akrab di sini. Terima Kasih pengertian sahabat semua, SELAMAT MEMBACA...------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ironi Cinta
Ironi adalah proses menginginkan sesuatu dengan cara yang justru merugikan; yang bertentangan dengan niat untuk melebihkan tetapi malah justru dirugikan.
Karena sempitnya pengertian kita mengenai cinta, fokus kita yang salah mengenai jenis cinta, dan cara memperlakukan kehidupan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh cinta.
Karena dimana ada cinta seharusnya ada surga. Tetapi banyak orang yang tidak merasakan kebahagiaan setelah dia memulai cinta.

Ada 3 jenis cinta, yaitu :1. Cinta romantisYaitu cinta antara dua orang yang ingin saling mempersunting, yang ingin menjadikannya kekasih, suami/istri dan kebersamaan mereka meminta Tuhan untuk memberikan keturunan.
2. Cinta sahabatYaitu cinta persahabatan, cinta yang tidak ada batasan.
3. Cinta asuhJika Anda ingin naik kelas dalam kehidupan, maka cintailah dengan niat mengasuh, yaitu cinta ayah kepada anaknya, cinta istri kepada suami, karena laki-laki tidak pernah dewasa.
Ironisnya,
Kita dianugerahkan oleh Tuhan cinta yang lengkap, tapi kita ambil 1/3 nya, lalu kita mendustakan dengan banyak, hanya karena gagal dengan cinta romantis.

Cinta tidak pernah salah..2 kesalahan dalam cinta1. Salah pilih orangSudah jelas peselingkuh tetapi masih dicintai
2. Salah caraTidak ada siapapun menjadi belahan jiwa dan kemudian menjadi jodoh jika dia diperlakukan tanpa hormat.

Love is RespectCinta itu penghormatan
Kalau dia tidak menghormati Anda, berarti dia tidak mencintai Anda.
Apapun alasannya harus ada penghormatan dalam cinta.

“Cinta itu indah, namun penyikapannya yang salah membuatnya menjadi ironi.”Banyak orang merasa menderita terjebak karena cinta.
Banyak orang yang terjebak oleh keserakahannya, terjebak oleh yang diinginkannya,
yang dianggapnya penting, padahal seharusnya dilepaskan saja

“Jika apa yang kau genggam melukai tanganmu, mengapakah kau teruskan menggenggamnya.”Cinta itu tidak melukai, kecuali kita tidak membuat kesalahan di dalam cinta.
Orang yang mengatakan cinta tidak harus memiliki, hal itu menunjukkan kalau dia sedang frustasi,
Karena cinta harus memiliki.
Pernikahan yang dimulai dari cinta, jika tidak berkembang menjadi cinta sahabat dan cinta asuh, pastinya itu tidak baik
Carilah orang-orang yang enak menjadi sahabat

Penampilan cinta akan rusak kalau1. Marah2. CemburuNikahi yang Anda cinta,
Setelah Anda cintai, sahabati dia dan asuhlah dia untuk menjadi pasangan hidup yang saling memuliakan satu sama lain.
Cinta adalah solusi dari Tuhan, karena Tuhan Maha mencintai, dan kita semua diberikan serpihan cahaya cinta dalam diri.
Sebuas-buasnya binatang selalu menyayangi anak-anaknya
Jika ada pemimpin……
Yang seharusnya menegakkan hukum, tapi memilih-milih…
dia bukanlah pemimpin.
Tapi orang yang kebetulan orang yang salah dipilih, oleh orang-orang yang mengeluhkan ketidak amanahan.
Ironisnya…
Orang-orang yang memilih pemimpin yang tidak jujur, akan memilih pemimpin-pemimpin tidak jujur pada pemilihan-pemilihan berikutnya.

“Anda sia-siakan orang yang mencintai Anda, maka Anda akan menua dengan keadaan tanpa cinta.”Kadang-kadang kita disakiti dalam cinta, sampai lupa untuk tetap mencintai Tuhan, untuk tetap bergantung pada cinta Tuhan.
Orang-orang yang sedang menderita karena cinta
akan sangat mengerti cinta, apabila ia memutuskan untuk tetap mencintainya.
Anda tidak bisa mengerti cinta melalui kebencian, melalui kekasaran.
Satu-satunya cara mengerti cinta adalah mencintai.
Lihatlah setiap orang dengan perasaan senyum.
Senyum itu wajah dari cinta.
Berbicara dengan suara penyayang.
Hadapkan wajah Anda yang terbaik untuk wajah yang terbaik,
lalu sambut dengan tangan terbuka
karena dengan tangan yang terbuka adalah tangan persahabatan.
Jadilah orang yang mencerminkan cinta.

“Jangan syaratkan orang lain untuk baik agar anda bahagia, cintailah diri Anda bersama Tuhan.”
Untuk menjaga cinta romantis dalam pernikahan
tergantung pada niatnya…
karena …
Segala sesuatu ditentukan oleh niatnya
Berniat masing masing masih mendebarkan dada
Jika ingin memperpanjang cinta romantis,
maka sahabati dia …
asuhlah dia …
karena cinta itu bukan analisa.

“Orang yang ikhlas mendengarkan tuntutan dari orang yang dicintainya, akan menjadi seindah yang diharapkan oleh kekasihnya.”
Anda tidak bisa mencintai tanpa menuntut.
Jika Anda mencintai tapi tidak menuntut,
maka cinta Anda diragukan.
Tidak mungkin cinta tidak menuntut,
dan karena cinta itu menuntut …
maka berhati-hatilah
Demikian tulisan ini dalam judul Ironi Cinta, semoga bermanfaat.

Rabu, 27 Maret 2013

Perempuan Bertanya tentang Kecantikan

Pada Ramadhan terdahulu, status yang saya tulis di sebuah komunitas tentang "Inner Beauty." Status ini membuat seorang akhwat berkomentar dan bertanya-tanya.

Komentar pertama datang:
Bang Ade wanita cntik gimana sich, aku bca status bang Ade, y inerbiuty itu gmnana ?

Gadis asal Bengkulu itu minta ketegasan tentang hakikat cantik sejati terkait dengan inner beauty. Pertanyaan kritis tersebut membuat saya tergugah, dan terkirimlah balasannya.


yg tpntng bkn wjh, tpi apa yg tpncr dr wjh. Bkn hny cntk rpanya, lbh pntng cntk hngg k htiny. Wnta cmrlng krn kkuatn jwa, bkna ngndln tbhny. Psona hti sllu abadi, dy trk bodi lks thbsi.
 
Ketulusan yang terpancar dari wajah lebih indah daripada raut asli seseorang. Sebenarnya tidak cukup dengan kecantikan rupa, lebih utama cantik sampai ke hatinya. Kekuatan jiwalah yang akan memancarkan kecemerlangan seorang wanita. Sebab pesona hati selalu abadi, berbeda dengan daya tarik jasmani yang lekas terkikis.

Jawaban filosofis diatas belum memuaskan, malahan kecemasan dan kekhawatiran datang melandanya. Bukankah kriteria yang terlampau abstrak akan merepotkan diri sendiri saat mencari di alam nyata. Salah-salah idealisme berlebihan justru membahayakan masa depan.

Sehingga menyusul gugatan berupa komentar esok hari pukul 15:18 WIB,

Bagamana seorang laki2 menilai bahwa perempuan itu cntik luar dalm, bukannya yg bisa d lihat tmpilan luarnya aja ? Kl perempuan sama perempuan ok tpi kl lki2 ?


Sesama kaum Hawa bisa memahami karakter asli, didukung oleh kesempatan pergaulan yang lebih lapang. Tetapi bagaimana seorang pria bisa paham jati diri lawan jenisnya. Sementara ruang interaksi mereka amat terbatas. Laki-laki hanya bisa melihat kulit luar dari seorang gadis. Pada kondisi begini, semakin rumit untuk mengetahui cantik yang inner.

Dia khawatir rumus di atas hanya membuat orang terkecoh, ibarat membeli kucing dalam karung yang terdengar cuma mengeong. Padahal belum tentu isinya kucing. Di luar lembut, tapi aslinya keras. Kelihatannya penuh kasih sayang, padahal kasarnya minta ampun.


Kerumitan tersebut tentu bisa dimaklumi, bukan perkara gampang mengenal isi dalam seseorang. Namun perlu ditegaskan pula bahwa tidak akan pernah diketahui siapa sebenarnya seseorang, meski sudah sahabat dekat sekalipun. Masing-masing orang orang mempunyai misteri sendiri.

Bahkan, mana ada pria yang benar-benar paham wanita. Walau telah membina rumah tangga bertahun-tahun, suami istri terus berproses untuk saling mengenali. Sebab itu saya mengirimkan suatu rumus yang indah lewat komentar balasan dari saya.

Rmsny mdh kok: wnt bnl mbuat lk2 mbyngkn rnjng. Wnta yg cntk luar dlm ktka mlhtny org lngsng teringt pd Allah. yg bs spt itu hny pria yg htny dtrngi chya ilahi.

Wanita yang binal hanya membuat pria membayangkan ranjang saat melihat tubuhnya. Berbeda dengan perempuan yang cantik luar dalam, orang akan langsung teringat Tuhan setiap kali terkesima memandang cahaya takwa pada wajahnya. Rumusnya barangkali terkesan rumit, tapi bisa dibuktikan.
"YA tuhan kami, sempurnakanlah cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. At-Tahrim ayat 8)


Sayangnya bukan sembarang pria yang bisa merasakan getaran Ilahi dari tampilan seorang muslimah. Hanya mereka yang mendapatkan cahaya Tuhan serta akrab dengan Allah. Dan, sesungguhnya cahaya Allah tidak akan di peroleh penggemar maksiat. Begitu ungkapan petuah ruhaniah Ibn Ata'illah di bukunya yang berjudul 264 Petuah Ruhaniah Ibn Ata'illah.

Pilihlah karena kecantikan agamanya, niscaya kamu akan beruntung ! Begitulah anjuran Rasulullah saw dalam mencari calon istri atau suami, dengan empat kriteria utama yaitu pilihlah kecantikannya, hartanya, keturunannya, agamanya, tapi pilihlah yang baik agama, niscaya kamu beruntung. Inner beauty adalah keindahan batin yang hanya terlihat oleh mata batin. Ketajaman mata batin pengasahnya cahaya ilahi.
 
Percayalah dengan kata hati ! Sesungguhnya kebeningan hati anda sanggup menilai siapa orang itu sebenarnya. Hanya saja perlu pengasahan serius terhadap mata batin serta keteguhan jujur pada nurani.

Ungkapan Imam Ali, "Hati-hati dengan firasat batin orang mukmin, sesungguhnya ia melihat dengan cahaya Allah."

pada sisi lain, kecantikan tidak selalu menghasilkn keberuntungan. Pada banyak kasus malahan kelebihan itu menciptakan malapetaka. Sejarah mencatat betapa wanita cantik seringkali menjadi korban.




Beberapa peradaban memposisikan perempuan cantik sebagai tumbal. Seperti masyarakat Mesir kuno yang melempar hidup-hidup gadis rupawan sebagai korban untuk Dewa Sungai Nil. Sebuah kepercayaan menjadikan dara jelita sebagai sesajian, dilempar ke kawah gunung atau disemblik.

Jika meletus peperangan maka perempuan cantik dijadikan budak nafsu. Mulusnya perundingan atau transaksi bisnis memakai wanita cantik sebagai umpan pelicin. Zaman sekarang, kesuksesan suatu produk tergantung pada iklan yang memamerkan tubuh wanita seksi. Satu lagi, (maaf) wanita tuna susila tentu saja yang cantik, kalau tampang pas-pasan apalagi jelek dagangan mereka tak akan diminati.

Tidak mengherankan bila sejumlah penulis wanita membuat karya sastra yang menggambarkan perihal kebencian kaum Hawa dengan tubuhnya. Keindahan fisik membuat mereka kehilangan hak dihormati sebagai manusia. Kelebihan jasmaniah memposisikan wanita sebagai pelampiasan syahwat belaka.

Lebih dari itu ada wanita yang membenci tubuhnya sendiri. Dia menyesali pemberiaan Tuhan kepadanya. Jasad yang menyebabkan banyak pria memandang dengan sinar mata liar. Keindahan jasmani yang memaksanya menjadi sahaya nafsu. Kecantikan fisik malah menjadi sumber kelemahan fatal. Sementara kecantikan pribadi mengangkat pada derjat yang mulia.

Satu hal yang menakjubkan bahwa dalam Al-Qur'an tidak ada penggambaran wanita secara fisik. Tidak satupun ayat yang melukiskan keindahan jasmaniah dari perempuan. Singkatnya, perempuan cantik tidak menjadi tokoh dalam Al-Qur'an.

Jika menggambarkan hubungan jasmaniah laki-laki dengan perempuan, Al-Qur'an menggunakan kalimat yang halus. Seperti, "bersentuh dengan perempuan" (QS. An-Nisa:43), "bercampur dengan perempuan kamu" (QS. Al-Baqarah:187), atau "datangilah ladang kamu sekehendakmu" (QS. Al-Baqarah:223). Bandingkan dengan kitab suci agama lain yang secara vulgar langsung melukiskan liku-liku tubuh kaum Hawa.

Al-Qur'an mengabadikan pesona kepribadian perempuan. Misalnya, Maryam sang prempuan suci yang mengisi waktu dengan pengabdian pada Allah. Akhirnya memikul amanah melahirkan dan mengasuh kekasih Tuhan, Nabi Isa. Dan, masih banyak tokoh wanita yang diabadikan keindahan hati mereka.

Menurut al-Ghazali, keindahan ada dua macam; pertama, keindahan lahiriah yang terbaca oleh alat-alat indrawi, contoh mudahnya kecantikan wajah seorang perempuan. Kedua, keindahan batiniah yang tidak dapat dipersepsi indrawi melainkan dengan hati. Keindahan seperti ini tidak mampu ditangkap oleh anak-anak dan binatang.

Bila selera seseorang sudah mencapai keindahan batiniah, maka perkara lahiriah seumpama kecantikan menjadi kecil baginya. Manusia yang baik terus meningkatkan kualitas mata batin dari melihat yang serba fisik menuju keindahan jiwa. Jika tidak demikian, berarti kemampuannya baru berkisar kanak-kanak, untuk tidak disebut setara hewan.

Apa itu cantik, untuk apa cantik, mengapa harus cantik, dan bagaimana cantik ? Pertanyaan seputar kecantikan memang tak pernah habis-habisnya. Sebagaimana terus berjubelnya antrian kaum Hawa yang ingin merebut label bergengsi tersebut.

Karenanya mengupas aspek kecantikan, hal sensitif yang sangat menggoda telinga perempuan. Sebab tampil menarik melambungkan rasa percaya diri dan hidup terasa berwarna. Acap kali perempuan bertanya-tanya pada diri sendiri secantik apakah diriku ? Cantik memang mahak, apalagi jika terkait dengan keindahan batin. Lebih mahal lagi !

Filosof ternama Socrates menyebutkan, tidak semua bunga yang cantik harum baunya, bahkan banyak bunga yang jelek tapi wangi aromanya. Tapi sebaik-baik bunga adalah bunga yang cantik lagi harum baunya.

Semoga keberuntungan itu berpihak pada anda untuk menjadi perempuan yang cantik rupanya, lebih cantik lagi akhlaknya. Maka kebahagiaan dunia akhirat telah berada dalam dekapan.

Arjuna Terpasung Cinta

Jika yang ditargetkan seseorang, maka potensi gagal lebih besar. Namun bila yang diharapkan adalah kriteria, maka peluang jauh lebih terbuka.

Usai Maghrib, seorang ikhwan curhat. Raut gelisah diwajahnya terlukis jelas. Apalagi yang membuatnya keruh selain kata ajaib: cinta ! Virus merah jambu telah menyerbu hingga ke pembuluh terhalus. Panah asmara itu menancap pada seorang akhwat, Manda.

Dore cukup punya alasan hadirnya getar istimewa di dada. Dia terpesona dengan cahaya taqwa di wajahnya. Manda tergolong salehah, taat ibadah, hapal Al-Qur'an, tutur kata santun, pintar dan kebetulan pula cantik. Wajar dong rasa suka itu hadir..!

Sebagai pemuda yang mengerti agama, Dore tidak mau bermain hati. Pacaran pun dia anti. Tekadnya cuma satu: nikah dini keren..! Maka dengan jantan suara hati disampaikan pada bunga harapan.

Tidak ada masalah dengan Manda, dia muslimah tangguh dan merasa siap membina cinta yang halal. Hatinya sudah terbuka lebar, tapi tidak demikian dengan orang tua. Dalam pandangan mereka rumah tangga tidak bisa modal semangat doang. Harus ada kemampuan materi, setidaknya penyangga awal bahtera cinta.

Tentu saja syarat demikian terasa berat bagi sepasang merpati putih. Keduanya baru saja mencicipi bangku pertama perkuliahan, masih amat bergantung pada SLOT (Subsidi Langsung Orangtua Tunai).

Episode berikutnya gampang ditebak, orang tua menolak dengan alasan bijaksana, "Selesaikan saja kuliah, menikah nanti dipikirkan."

Sang akhwat manut pada ayah bunda. Agaknya dia berpikir juga realistis. Berbeda dengan Dore yang langsung lesu. Wajah gantengnya memucat, tubuh yang kekar lemas tak berdaya.

Cinta kemana kau pergi..?
Harapan telah terbanting. Dia yang dulu berkoar-koar cinta tak harus memiliki, sekarang kena batunya sendiri. Gampang diucapkan, pahit dilaksanakan. Benar adanya, bahwa mencabut duri dalam daging lebih mudah dari pada mencabut duri dalam hati.

"Ooooh... Tuhan, betapa berat rasanya cinta!" jeritnya pilu.

"Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangatlah cinta kepada Allah." (QS. Al-Baqarah:165)

Pernah juga Dore menenangkan hati, ingin mencoba bersabar beberapa tahun. Kalau studi selesai niat suci di sodorkan kembali. Sayang situasi dan kondisi belum berpihak pada impiannya.

Malahan beberapa ikhwa senior juga pasang ancang-ancang. Bedanya mereka terlebih dahulu memakai pendekatan ayah bunda. Alhasil lekas terlihat tanda-tanda lampu hijau segera menyala. Soalnya yang datang saleh, cakep, pintar dan mapan. Apalagi yang kurang..?

Seumur-umur baru kali itu Dore merasa sebagai pecundang. Kalah telak di tikungan pertama. Padahal selama ini ia sering di puja, anak pintar, berprestasi, cakep lagi. Lomba MTQ juara, liga sepak bola dapat piala, lomba bidang seni juga jago, bakat sastranya tak kalah mengagumkan.

Padahal ini cinta pertama dan (rencananya) terakhir. Cinta suci yang tidak segorespun ternoda oleh nafsu. "Kok susah banget mendapatkan?" ujarnya nelangsa.

Masalah ini terus berlarut-larut dipendam sendirian. Sementara pesona Manda terus membayangi, hingga segala kegiatan hidup tak enak. Makan tiada selera, tidur tak nyenyak, kentut tak lega, pokoknya kusut abis..!

Lebih tragis kuliahnya hancur-hancuran. Semangat belajarnya lenyap..! Bayangin aja, beberapa bidang studi hanya setor wajah dua kali di semester ganjil. Pada semester genap, tak seklipun duduk dibangku kuliah. Boro-boro kuliah, mendaftar saja tidak pernah. Pernah di panggil ketua jurusan, dinasehati panjang lebar dia malah ketiduran.

Keterlaluan..!
Hingga di Maghrib yang bersejarah itu, ia bertemu Bang Yohan. Senior yang nyantai tapi pengertian. Setelah Dore kehabisan bahan curhat, Yohan balik bertanya.

"Yakin dia muslimah yang baik?"
"Ya" Jawab Dore sendu.
"Percaya akhwat itu tergolong salehah?"
"Ya" kali ini matanya agak bercahaya.
"Yakin Manda bisa membuatmu bahagia?"
"Ya" wajahnya makin mantap.
"Kamu percaya bahwa Manda satu-satunya muslimah yang baik dan salehah di dunia ini?"

Dore tercenung.
"Ayo, jawab aja dengan tegas!" giliran Yohan yang meninggi.
"Tidak"
"Berarti masih ada yang lainkan?"
"Be. . . benar."
"Nah, Manda memang baik, salehah, cantik tetapi bukan satu-satunya terbaik di dunia. Kalau niatmu mendapatkan yang salehah, insyaallah akan disediakan oleh Allah. Tetapi jika tagetmu hanya Manda, itulah perkara yang berat dan sulit. Bahkan sampai menghancurkan dirimu sendiri."

Mumpung Dore sedang tercenung, Yohan menggempur habis-habisan.
"Sebenarnya wajar bila orangtuanya memilih bagi puteri mereka. Karena mereka ragu menitipkan amanah padamu. Kenaoa ragu? Sebab tanda-tanda untuk siap memikulnya belum kelihatan. Jangan salahkan bila mereka ragu, tapi tunjukkanlah siapa dirimu dengan melejitkan potensi dan raih prestasi!"

semula Dore berpikir akan di hibur, apalagi Bang Yohan punya empati tinggi. Ternyata dia malah dapat pukulan telak. Nasehat yang justru tegas dan membuat egoismenya terpojok.


Beberapa waktu Dore menghilang, kabarnya sedang menenangkan jiwa. Kemudian datang kembali menemui Bang Yohan. Bedanya, wajah sang ikhwan kembali menyala-nyala. Sesuatu yang pernah menghilang hampir setahun belakangan. Pada tausiah terakhir tentang motivasi hidup, terdengar ia berseru: allahuakbar!

Pendek cerita, Dore menemukan sesuatu yang baru dan tidak menyesali apa yang pernah terjadi. Malah bersyukur bahwa itu merupakan salah satu proses menuju kedewasaan. Meski pasona akhwat sangat kuat, syukurlah ia sudah bisa bangkit.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu mencintai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tiada mengetahui." (QS. AL-Baqarah:216)

Keputusannya sudah bulat segera pindah ke pulau seberang. Bukan lari dari kenyataan, tetapi pindah ke bidang studi yang amat disukainya, yaitu Bahasa Ingris. Seraya terus mengasah hati untuk cinta hakiki.
Selamat bejuang sobat..!

It's My Soul

Beragama tidak bisa ala kadarnya, melainkan total usaha menuju sempurna.

Sekarang pemahaman akhwat tentang jilbab terbelah dua. Pertama, biarlah memakai jilbab yang sedang-sedang saja, yang penting iffah dan izzah tetap terjaga. Kedua, justru dengan mengenakan jilbab lebar adalah peluang mengangkat derjat iffah dan izzah selaku muslimah.

Sikap tidak kompak ini terus berlanjut, pendirian terhadap hijab juga mengalami pengeroposan. Hal itu terlihat pada gejala akhwat yang mulai memendekkan jilbab pasca KKN (Kuliah Kerja Nyata), pasca nikah dan pasca-pasca lainnya.

Hanya dengan sedikit mencicipi dunia sosial yang lebih bebas, keteguhan hati berangsur-angsur longsor. Jilbab yang semulanya panjang terus naik, naik dan naik hingga kemudian melilit leher.
Fa aina tazhabun...?


Aneh memang, bisa saja kondisi menjadi terbalik. Seharusnya orang mempertanyakan muslimah yang belum berjilbab, tapi sekarang malah sibuk mempermasalahkan jilbab lebar. Sebagaimana pengakuan seorang akhwat, sebut sajalah namanya Bunga, akhwat yang baru saja diangkat sebagai pegawai negri sipil.

Betapa bahagianya segera mendapatkan pekerjaan, serasa masa depan cerah sudah dalam genggaman. Apalagi pekerjaan dosen amat bergengsi dan tidak semua orang cerdas beruntung meraihnya. Bunga lebih bersyukur lagi saat melihat nasib para senior yang tak kunjung jelas pekerjaannya.

Sekarang tinggal memikirkan langkah berikut, yaitu membina keluarga SAMARA (sakinah mawaddah wa rahmah). Namun mana ada hidup yang tanpa gelombang, suatu kali atasan memanggil.

‎"Anda ikut aliran apa, kok jilbabnya aneh begitu..?
Nanti orang-orang akan curiga, biasa-biasa sajalah dalam penampilan, " ujarnya sangat berwibawa.

Bunga langsung terkulai. Dia tidak ingin sering ditegur, lebih tidak ingin hilang kenyamanan dalam bekerja. Lambat laun jilbab yang dipakai sudah mengalami "penyesuaian", lagi pula dia ingin suasana baru. Pakaian kebesaran, jilbab lebar, gamis, manset sengaja dihibahkan pada yunior.


Berjilbab merupakan kewajiban yang tidak bisa ditawar lagi oleh muslimah. Allah memerintahkan agar perempuan beriman mengenakan jilbab sempurna. Q.S an-Nur ayat 59
"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu."


Kategori jilbab yang syar'i, yaitu tidak transparan, menutup dada atau tidak pendek. Jilbab minimalis sering membuka peluang pamer bentuk tubuh. Karenanya Rasul menyuruh penggunaan jilbab sempurna hingga menutupi wilayah sensitif kewanitaan.

Kegunaannya selain untuk membedakan antara wanita terhormat dan seorang budak, juga demi memelihara kemuliaan. Manfaat yang bisa langsung dirasakan muslimah berupa penghormatan dan penghargaan yang lebih dari siapapun.


Jilbab lebar bukan masalah selera tetapi nurani. Sepeka apakah jiwa seorang muslimah tersentuh dengan seruan agama. Semakin sempurna menutup aurat makin tinggi keagungan sekaligus makin berat tanggung jawab moralnya.

Orang yang bersih hati akan merasa senang melihat akhwat dengan busana kebesaran. Ada ura istimewa terpancar yang membuatnya tampil beda, unik dan menyejukkan. Keistimewaan memang selalu menciptakan pesona. Ada rasa hormat, salut, kagum, dan rindu. Entahlah...! Barangkali disana letak wibawa sebuah busana takwa.

Pemakai jilbab lebar mendapat perlakuan berbeda, lebih santun dan lembut, meski dari orang yang tidak dikenal sekalipun. Kepercayaan yang muncul dari penilaian yang diberikan mereka terhadap busana yang dipakai. Maka teruslah berusaha menata dan memperbaiki diri. Jilbab yang dikenakan menjadi teladan bagi orang lain.

Namun masih saja jilbab lebar dipermasalahkan, apa sih dosanya...?


Kalau jilbab lebar tidak menjamin kualitas Iman sesorang, lantas apakah jilbab pendek bisa menjaminnya...? Mengapa jilbabya yang diserang, kenapa bukan kekeliruan pemakainya yang dinasehati agar diperbaiki..?

Siapapun tidak berhak menilai bahwa orang yang berjilbab lebar itu pasti salehah. Dan, tidak pula sebaliknya memvonis negatif bahwa orang berjilbab lebar sekedar topeng menutupi kejelekannya.
Mari kita perbaiki pemahaman kita tentang hal ini. Orangnya bukan jilbanya.


Nah, tak perlu risau bila ada orang negative thinking terhadap jilbab sempurna. Seyogianya akhwat berusaha tetap istiqamah dan mencari letak kekurangan diri lantas memperbaikinya. Kritikan menjadi pemicu dan motivasi untuk menjadi lebih baik, bukan kesempatan melarikan diri dari kebenaran. Nyatakan cinta dengan kritik..!

Di dunia fitnah itu biasa terjadi, seperti munculnya pandangan miring terhadap jilbab lebar. Sentimen merebak gara-gara sedikit kekhilafan, walupun yang berbuat cuma oknum segelintir.

Mulai terdengar nada-nada yang kurang merdu. Akhwat berjilbab lebar begitu lepas kendali dalam pergaulan. Sehingga tidak ada bedanya dengan wanita kebanyakan.


Apa nilai plus dari jilbab lebar mereka..? Jika tutur katanya begitu menyakitkan seolah-olah tidak mengenal tatakrama. Perbuatannya mendatangkan penderitaan, kehadirannya tidak membawa kesejukan atau kedamaian jiwa. Sifatnya jutek, bete, dan cuek kayak bebek. Mengesalkan memang kalau ketemu yang seperti ini.

Ironisnya, sejumlah pengagum jilbab lebar mengundurkan diri, lantaran akhlak pendahulu yang belum bisa dijadikan teladan. Akhirnya mereka mengurungkan niat suci mengikuti ajaran agama. Dengan alasan yang beragam pula tentunya...!

Kalau begitu yang terjadi jangan salahkan jilbab, tapi perbaiki pribadi orangnya...? Ketika pemakai jilbab mengalami inflasi, jilbab lebar jangan sampai ikut tenggelam. Itulah benteng terakhir harkat dan martabat akhwat.


Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan. Barangkali ada yang sudah punya pemahaman tentang jilbab, sayang belum mampu menyeimbangkan dengan akhlak. Solusinya, istiqamah dengan busana takwanya sembari terus memperbaiki budi pekerti.

Seorang akhwat, idealnya mempunyai akhlak, tingkah laku, tutur kata dalam pergaulan lebih baik dari pada mereka yang berjilbab ala kadarnyua. Pribadinya bisa menjadi contoh atau panutan bagi mereka yang sebenarnya juga mengagumi bahkan ingin berjilbab sempurna.


Tapi akhwat juga manusia..! Kekhilafan atau kekurangan hal manusiawi yang lumrah terjadi. Tergantung kemauan untuk terus memperbaiki. No thing perfect in the world...!

Jangan sampai takut memakai jilbab sempurna berhubung khawatir menjelekkan citranya. Padahal sebenarnya tidak ingin taat karena mengikuti hawa nafsu. Mengapa harus minder dengan jilbab lebar yang mendulang pahala..? Sedangkan orang berbaju mini malah kelewat percaa diri, padahal jelas dikepung dosa.


Jika gadis-gadis norak CTKD (Cewek Tak Kenal Dosa) berani tampil baju ketat, setan pede saja dapat neraka. Busana syar'i dapat pahala dan surga harusnya lebih pede lagi. Mari beri dukungan bagi yang menyempurnakan hijab.
Hidup Akhwat..!



"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata." (QS. Al-Baqarah ayat 208)

Ketika PERDA Berbicara Tentang Jilbab

Jika kita bolak balik lembaran sejarah, tahun 80-an tercatat sebagai lembaran kelam para jilbaber. Suatu masa dimana kaum Muslimah berjuang mati-matian menghadapi SK 052 / C / Kep / D.82 tentang seragam sekolah nasional. Masalahnya adalah, pelaksanaan terhadap surat keputusan itu malah berujung pd larangan pemakaian jilbab.

Secara serentak meledak demo barisan pembela jilbab di seantero Indonesia. Para pendemo ini berhadapan dg pihak sekolah, aparatur pemerintah, pihak militer. Sepertinya, jilbab dianggap sebagai simbol gerakan perlawanan terhadap pemerintah yg sah. Sudah tak terhitung berapa airmata, keringat dan peluh yg tumpah demi perjuangan yg suci. Proses, proses dan proses hukum...! Perjuangan itu tdk sia2, seiring keluarnya SK Dirjen Dikdarmen No.100/C/Kep/D/1991 jilbab lengkap dg busana menutup auratnya dinyatakan halal masuk sekolah.

Selanjutnya jilbab naik pangkat sebagai lambang kegemilangan umat islam. Sekarang muncul lagi fenomena yg membersitkan harapan terang bagi kecermelangan dunia perempuan. Berbagai daerah berlomba2 menerbitkan Perda(peraturan daerah) kewajiban berbusana muslimah dan jilbab. Hal ini disambut gembira masyarakat yg sehat jiwa agamanya, yg merindukan negri yg sejuk dibawah naungan islam. Perda itu seperti di; Cianjur,Sukabumi,Pamekasan,Bulukumba,Pasaman Barat(SUMBAR) dan Padang. Dll

Perda ini diberlakukan lewat intruksi Walikota no 451.422/Binsos-III/2005 di Padang. Perda ini mewajibkan para pelajar perempuan mengenakan baju kurung dan jilbab, dan laki2 mengenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang. Perda ini diberlakukan untuk semua sekolah mulai dari tingkat SD-SMU.

Hmm..., ^_^ ayo kaum hawa yg belum pky jilbab, segara pakai, krn itu wajib. Qs.an-Nur:31
agar kami para kaum adam juga ikut terbantu untuk menjaga pandangannya

bersambung

Fans


Jika ada yang mengira bahwa ada yang lebih berhak dicintainya selain Allah, berarti dia belum mengenal Allah.

Apakah benar perempuan diciptakan untuk mengagumi..? Entahlah, belum ada yang berani menyimpulkan secara pasti. Kendati demikian fakta lapangan akan berbicara lebih banyak. Lihatlah jika selebritis hadir, cewek-cewek ABG menyambutnya histeris berat. Jerit-jeritan melengking selangit, dilengkapi acara menguber-uber idola, pelukan dan ciuman juga merajalela.

Acara lupa diri itu dilengkapi dengan aksi menangis bahkan pingsan segala. Lebih dari itu, beberapa diantara mereka harus rela melepaskan nyawa satu-satunya demi sang pujaan. Kematiannya juga amat tragis, terinjak-injak saat mengikuti konser.

Gejala membabi-buta tidak begitu kental dikalangan laki-laki. Kalaupun mengaku sebagai fans, tapi lebih kalem dan terkendali. Dalam soal histeria, perempuan agaknya jauh lebih ganas ketimbang pria. Bisakah disimpulkan perempuan gampang terpesona..?

Paranya, kasus ngefans terlanjur dipandang lumrah oleh budaya sekarang. Bahkan bisa menjadi suatu keharusan jika tidak ingin disebut ketinggalan zaman.

Namun masalahnua akan berbeda kalau akhwat yang ikut-ikutan ngefans. Sosok tenang yang menyejukkan, tiba-tiba saja jadi kecentilan. Turut serta menjerit, menguber-uber dan menangis rindu.
Bayangkan..!

Mereka yang selama ini dipandang sebagai representasi ideal seorang muslimah ikut terkontaminasi virus hati. Lantas dimanakah keteguhan azzam yang selama ini terpancang di dada..? Tonggak istiqamah yang sejauh ini kukuh menghadang gelombang perjuangan, akhirnya terkulai oleh gamparan kekaguman.

Malangnya, kekaguman itu lepas dari nilai-nilai idealis sebagai pengusung panji-panji kebenaran. Kriteria shaleh, mental yang baik, kepintaran atau ketawadhu'an sudah lama tesingkir. Sisi-sisi jasmani seperti, ketampanan, kemerduan, kerapian atau kemapanan menjadi target terdepan.

Aduhai, umat islam juga punya selebritis. Hati para akhwat sudah disesaki ikhwan-ikhwan keren. Selanjutnya pemuda muslim lebih terobsesi menjadi boy band, group band, nasyider ketimbang da'i apalagi mujahid. Olah suara resikonya sedikit, lekas dikenal dan dikagumi lawan jenis. Lambat laun ia menjadi idola yang mengoleksi fans tersendiri.

Sementara dakwah dan jihad hanyalah pematang bertabur onak duri, jatuh bangun berjuang tapi tak dikenal orang.Tiada puja-puji atau histeria, malahan bisa dijebloskan ke penjara atau dibunuh diam-diam.
Bahaya pesona..!

Hati akhwat sudah bergelimang syahwat, tak lagi suci karena berkubang bercak-bercak noda. Zikir sudah bercampur baur antara nama Tuhan dan nama seseorang. Ada sosok istimewa yang menghiasi do'a-do'a yang dipanjatkan. Ada harapan-harapan yang tak terucapkan kecuali rintihan lirih dalam hening di malam sepi.

Niat awanya berdakwah lewat musik, maka digelar konser akbar. Hasilnya bukan membuka jalan kepada Tuhan, malahan menuhankan makhluk ciptaan-NYA. Akhwat tak kalah ganas, pakai acara histeris segala. Tidak cukup rebutan tanda tangan, malah minta foto bersama dan minta ini itu segala. Apalagi kalau ganteng... ehm... ehm... ehm...
sambil teriak panggil namanya "Ariel"

Penyimpangan yang paling sering dalam setiap konser adalah ikhtilah (campur baur). Juga timbulnya rasa spesial penonton atau fans lawan jenis kepada personel tim maupun sebaliknya.

Mungkin awalnya diniatkan sebagai lahan dakwah di kalangan kaum perempuan. Belakangan malah membuat mereka terjerembab. Lambat laun banyak bunga yang mendaftar sebagai fans gelap. Tidak sedikit pula yang memproklamasikan diri secar terang-terangan, atau dengan malu-malu minta dinikahi..! 

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". (QS. 24:30) 

"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. 24:31)

Tebar-tebar pesona akan menimbulkan ketertarikan, keinginan atau loncatan-loncatan harapan yang malang melintang di hati. Kemudian dengan mudah terbukalah pintu-pintu godaan setan. Keinginan kuat merebut sosok yang kelihatan sempurna. Niat untuk memiliki semakin ternoda, agar fansnya yang lain iri dan kalau perlu sampai patah hati.

Konser yang semula menjadi sarana mensyiarkan Islam berubah menjadi arena kebebasan yang kebablasan. Nasyid dibutuhkan agar dunia tahu bahwa Islam punya alternatif di antara hingar-bingarnya musik di jagad ini. Namun hingga membuat umatnya kehilangan izzah, pasti sudah keluar dari yang diharapkan.

Pepatah Arab menyebutkan, bukanlah gagah atau cantik dengan aksesoris yang menghiasi penampilan. Sesungguhnya gagah atau cantik sejati adalah orang yang rupawan ilmu pengetahuan dan budi pekerti.
Duhai pesona..!

Sampai kapankah kekaguman itu mampu bertahan..?
Singkat saja, menjelang keburukannya terkubak atau sampai datangnya idola baru. Karenanya jangan mau ditikam persaan sendiri.

Mengagumi pria dan mencuri perhatiannya sudah menjadi tabiat wanita. Kabarnya, pria tercipta untuk menaklukkan dunia, sedangkan perempuan terlahir guna menaklukkan hati laki-laki. Sayang, beberapa kaum Hawa sering menjadi korban perasaan sendiri. Ketika mengagumi luar biasa terpesona, seolah-olah tiada secuilpon kekurangan. Dia hanyalah manusia tetapi dibayangkan laksana malaikat. Saat sedikit kekurangan terkubak, ambruklah semua ketakjuban. Semua tentang dirinya hitam, jelek dan menjijikan.

Tetapi akhwat juga perempuaan biasa yang juga punya rasa. Kekaguman merupakan anugrah yang mustahil dibasmi habis. Terkadang kita membutuhkan sesuatu yang akan dipuja. Kemana idola hendak dicari..?

Manusia memang membutuhkan suri teladan yang layak di idolakan. Dan, posisi Rasulullah beserta orang-orang shaleh masih belum pantas disingkirkan. Secara jasmani mungkin tidak nampak, namun kepribadian unggulan mereka bisa ditiru. Kita tidak perlu repot-repot menciplak tampilan fisik, tapi sibukkanlah diri menyalin keindahan akhlaknya.

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah". (QS. 33:21) 

Ada alasan paling penting yang membuat Muhammad saw, belum tergoyahkan sebagai idola utama. Beliau satu-satunya manusia yang tingkah lakunya senantiasa diawasi dan dituntun langsung oleh Allah. Sehingga kesempurnaan kepribadian melekat pada dirinya.

Boleh jadi manusia biasa baik perangainya, tapi kekhilafannya juga tidak sedikit. Malahan tidak ada garansi bahwa dirinya diperingatkan langsung oleh Tuhan setiap terlanjur melakukan kekliruan. Jaminan mutu hanya ada pada diri Rasulullah.
Percayalah deh..!